musik keroncong bisa dibagi dalam tiga aspek. Yakni keroncong sebagai musikal, sebagai sosial dan sebagai pasar. Sebagai musikal, keroncong mengandalkan perpaduan alat musik yang dari “dekade-dekade tidak mudah” untuk mengalami perubahan, yaitu instrumen ukulele yang dimainkan secara di-slah-kan (rasguardo) dan menghasilkan bunyi “crong”. Inilah mengapa kemudian lalu berkembang menjadi keroncong.
Pemahaman lain dari keroncong bisa disebutkan sebagai musik yang mempunyai beberapa spesifikasi dalam gaya pembawaan (vokal, biola, flute), instrumentasi, pola irama dari rhythm section/ritme (cak, cuk, cello, gitar, bas), format jenis lagi (keroncong asli, langgam keroncong, stambul, lagu ekstra).
Sementara keroncong dalam aspek sosial menjelma dalam bentuk kelompok-kelompok musik keroncong yang berada di masyarakat umum. Lebih dari itu, masyarakat sangat menikmati musik keroncong sehingga dalam batas keterkaguman paling dalamnya, masyarakat bisa terbuai terbawa lantunan lagu dan musik keroncong sehingga merasa tercerahkan secara batin. Saat ini, menurut Singgih Wijaya, di Yogyakarta terdapat 110 kelompok musik keroncong
Kamis, 18 Februari 2010
music keoncong
Diposting oleh blog naila di 20.43
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar